Tag Archives: Pendidikan

Sudah Saatnya Merubah Pemilih Kategori “Yang Polos Dapat Kaos Yang Cerdas Dapat Beras”

Tahun ini rakyat Indonesia akan kembali menggelar pesta demokrasi. Di tahun ini pula rakyat Indonesia akan punya Presiden baru. Seperti diketahui bersama bahwa Presiden SBY tidak akan mencalonkan kembali karena telah memimpin sebanyak dua periode. Tidak hanya menentukan Presiden, tahun ini rakyat juga akan memilah – milah siapakah yang layak ataupun tidak layak untuk menjadi wakil mereka di legislatif.

Dengan sistem pemilihan yang sepenuhnya berada di tangan rakyat, tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi kita karena bisa memilih sesuai pilihan kita sendiri siapa saja yang berhak menjadi wakil kita di DPR. Namun yang harus ditegaskan disini adalah adalah jangan sampai kita memilih orang yang salah untuk menjadi wakil kita nanti. Kami sebagai rakyat tidak ingin orang yang duduk di DPR kelak adalah orang – orang yang terpilih berdasarkan pilihan dari orang yang asal pilih.

Namun ada fenomena menarik yang sepertinya sudah menjadi realita di masyarakat. Rakyat lebih bersimpati terhadap calon yang memberikan sesuatu kepada rakyat baik kaos, kalender, bahkan uang dan sembako. Fenomena seperti ini mungkin potret wajah pemilih kita kebanyakan. Kami menyebutnya dengan fenomena “Yang polos dapat kaos, yang cerdas dapat beras”.
Continue reading

Berani Menolak Kurikulum 2013

Rasanya sudah cukup lama ingin mengungkapkan sesuatu yang mengganjal pikiran tentang Kurikulum 2013. Kurikulum yang disebut bisa menjadi obat dari segala macam permasalahan yang ada di dunia pendidikan Indonesia. Selama ini yang saya lihat kami sebagai mahasiswa pendidikan hanya diberitahu bahwa kita sebagai calon guru harus siap untuk mengimplementasikan kurikulum ini pada saat kita terjun di sekolah – sekolah kelak.

Dan yang anehnya lagi kita sebagai mahasiswa yang seharusnya bisa berpikir terbuka dan kritis terkait hal – hal baru justru hanya mengangguk – angguk tanpa punya rasa ingin tahu terkait sisi positif dan negatif dalam konten kurikulum 2013. Kami juga tidak pernah menanyakan latar belakang yang jelas digantinya kurikulum lama yakni KTSP menjadi kurikulum 2013.

Begitu pula dengan dosen, dosen tempat saya menempuh kuliah yang dalam hal ini sudah saya anggap sebagai praktisi pendidikan justru membicarakan hal – hal yang baik saja terkait kurikulum ini. Tidak pernah sekalipun memberikan kritik terkait kebijakan Kemendikbud yang seakan tergesa – gesa dan dipaksakan ini. Dosen justru seperti memberi janji – janji surga bahwa kurikulum ini adalah obat dari segala macam permasalahan pendidikan di Indonesia. Apa sesempurna itu kurikulum ini sehingga tanpa celah untuk dikritisi ? mari kita bahas

Continue reading

Non-Pendidikan Bisa Jadi Guru , Kalau Berkualitas Kenapa Harus Takut ?

Setelah beberapa bulan yang lalu mengeluarkan keputusan untuk menghentikan program RSBI di sekolah sekolah, pekan lalu Mahkamah Konstitusi membuat keputusan baru di dunia pendidikan. Putusan yang terakhir adalah Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa lulusan non kependidikan bisa menjadi guru ataupun dosen. Keputusan MK ini dikeluarkan setelah menolak uji materi UU Pasal 9 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. MK berpendapat bahwa menjadi guru ataupun dosen adalah hak bagi setiap warga Negara dan tidak boleh dimonopoli oleh lulusan kependidikan saja.

Bagi lulusan kependidikan maupun mahasiswa yang masih melanjutkan kuliah di Universitas kependidikan tentu keputusan ini dirasa tidak adil. Dengan lahirnya keputusan ini mereka mungkin menganggap bahwa ini adalah ancaman bagi mahasiswa lulusan kependidikan. Ada lagi yang berpendapat bahwa kuliah selama 4 tahun di perguruan tinggi menjadi sia – sia karena harus bersaing dengan lulusan non kependidikan yang sejak awal sudah dididik tidak untuk menjadi seorang guru.
Continue reading

Sekilas Tentang “Pengemis Berpendidikan” Pulosari Malang

Pulosari Malang, tentu saja tempat ini sudah tidak asing lagi di telinga warga kota Malang khususnya kaum remaja. Jalanan yang terdiri dari deretan kios – kios ini menjual berbagai macam makanan yang sangat pas sekali bila digunakan untuk menghabiskan malam dengan nongkrong bersama teman atau saudara bahkan keluarga. Roti bakar dan jagung bakar di sini adalah menu wajib yang harus dicoba. Semuanya enak. Anda tinggal memilih warung favorit mana yang hendak dikunjungi  karena semuanya sama-sama menjamin cita rasa yang menggugah selera.

Di tulisan pendek kali ini saya tidak akan membicarakan tentang Pulosari dan aneka kuliner yang ada disana. Kali ini saya ingin mencoba sedikit mengupas tentang fenomena pengemis mengatasnamakan pendidikan yang hampir tiap malam selalu terlihat di kawasan Pulosari Malang. Mengapa saya menyebutnya mengatasnamakan pendidikan, karena tidak sedikit dari mereka yang menuliskan untuk membayar sekolah, untuk membeli alat tulis, dan untuk membeli seragam di amplop yang mereka bawa.
Continue reading

Dia Bilang Saya Cleaning Service

Liburan kuliah semester ini sudah hampir selesai. Libur selama 3 minggu yang diberikan oleh kampus tempat dimana saya menuntut ilmu terasa begitu lambat sekaligus terasa cepat.  Terasa lambat karena pada saat masa liburan praktis uang saku pun tidak sebanyak pada saat masuk kuliah hehe. Terasa cepat karena setelah liburan selesai kami mahasiswa Universitas Negeri Malang sudah akan kembali menghadapi padatnya jadwal kuliah.

Ada cerita menarik dibalik jadwal kuliah semester lalu yang begitu padat. Moment ini adalah ketika salah satu dosen yang mengajar matakuliah di kampus memanggil saya kedepan kelas dan bertanya “Anda calon kepala sekolah atau calon cleaning service ?”. Pertanyaan tersebut terucap begitu saja dari dosen yang juga menjadi Ketua Jurusan di jurusan tempat saya kuliah. Sontak semua mahasiswa yang saat itu gabungan dari tiga kelas langsung menertawakan kejadian ini.

Ketika dosen meminta saya untuk maju ke depan kelas muncul pertanyaan dalam diri saya, adakah yang salah dengan saya sehingga saya diminta maju ke depan. Setelah pertanyaan dari dosen tersebut muncul saya juga masih belum paham mengapa dosen menanyakan pada saya “anda calon kepala sekolah atau cleaning service”. Baru setelah dosen tersebut mengatakan pada saya “Kuliah nggawe kaos koyok cleaning service ae”, ternyata yang jadi masalah adalah saya kuliah mengenakan kaos polo atau kaos dengan kerah.
Continue reading