David Moyes Orang yang Tidak Tepat bagi Manchester united ? Tunggu Dulu

Start terburuk Manchester United dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah rekor yang tidak dinginkan berhasil dicatat anak asuh David Moyes di musim 2013/2014 ini. Menyalahkan masa transisi adalah sebuah hal yang paling saya tidak sukai dari hal buruk yang terjadi pada suatu klub. Beberapa manajer dan fans sering mengatakan bahwa masa transisi adalah biang dari segala macam prestasi buruk dalam sebuah klub.

Namun, dalam kasus Manchester United saya mulai yakin bahwa “masa transisi” memang benar – benar layak disalahkan dari masalah yang terjadi di suatu klub. Dengan kekuatan superpower ala Alex Ferguson dalam seperempat abad menahkodai Manchester United tentu standard selangit terpampang nyata bagi pengganti Fergie, dan itu yang kini harus dihadapi oleh David Moyes.

Jika Manchester United Tidak Serius, Januzaj Bisa Menjadi The Next Paul Pogba

Pekan lalu tepat sebelum International Break yang digelar minggu ini mungkin itu adalah moment special bagi bintang muda Manchester United Adnan Januzaj. Sumbangan dua gol dari remaja 18 tahun ini mampu membawa MU meraih kemenangan setelah sempat tertinggal lebih dahulu dari tuan rumah Sunderland. Permainan gemilang Januzaj pada saat itu juga sedikit mengobati kenyataan bahwa di pertandingan tersebut MU kembali bermain buruk walaupun akhirnya meraih kemenangan.

Namun bukan itu yang akan kita bahas hari ini. Bukan permainan gemilang Januzaj melawan Sunderland, bukan juga permainan buruk MU akhir akhir ini. Membicarakan masa depan Januzaj di Manchester United mungkin akan terlihat lebih asyik ketimbang membicarakan skill dan kemampuanya yang tidak perlu diragukan lagi.

Mempertahankan Wayne Rooney Adalah Transfer Terbaik Manchester United di Awal Musim

Manager Manchester United David Moyes boleh saja dianggap kurang “becus” dalam urusan mendatangkan pemain. Hal ini memang bukan hanya isapan jempol, ketidakmampuan Moyes ditunjukkan dengan banyaknya pemain yang menjadi buruan klub di awal musim akhirnya gagal mendarat di Old Trafford. Nama – nama seperti Cesc Fabregas dan Thiago Alcatara adalah beberapa contoh nama yang gagal didatangkan Moyes di awal musim. Di musim panas ini Moyes hanya berhasil mendatangkan mantan anak buahnya di Everton Maroane Fellaini pada detik – detik penutupan bursa transfer.

Namun ada satu hal tindakan Moyes yang layak mendapat apresiasi di awal musim ini. Prestasi tersebut adalah kesuksesan menahan Wayne Rooney untuk tetap bertahan di klub. Meskipun hal tersebut tidak termasuk dalam transfer pemain, menjaga pemain sekelas Wayne Rooney untuk tetap bertahan di klub adalah transfer terbaik bagi MU di awal musim ini.

Moyes benar – benar layak mendapat apresiasi karena jika melihat bagaimana begitu rumitnya masalah rumor kepindahan Rooney di awal musim. Spekulasi tentang kepindahannya ke klub – klub besar Eropa seperti PSG dan Chelsea berhembus sangat kencang. Bahkan Chelsea asuhan Jose Mourinho sampai meminta Rooney untuk melakukan transfer request kepada klub. Namun akhirnya Rooney dapat dibujuk untuk bertahan setidaknya sampai satu musim kedepan dan harapan untuk memperpanjang kontrak masih sangat terbuka lebar.

Jangan Pergi, Rooney !!!

Fans Manchester United benar – benar dibuat “galau” di bursa transfer musim panas tahun ini. Belum juga ada nama tenar yg merapat ke Old Trafforld, MU justru malah dibuat pusing dengan rencana hengkang Wayne Rooney. Mantan anak buah David Moyes di Everton ini sempat dikaitkan dengan deretan klub besar di Eropa. Arsenal, Chelsea, PSG, Real Madrid dan Barcelona sudah terang – terangan menyatakan tertatik menggunakan jasa pemain andalan timnas Inggris ini.

Wazza yang sempat diberitakan tidak bahagia di MU dan berencana meninggalkan klub di bursa transfer kali ini belakangan melunak dan memutuskan untuk bertahan. Pelatih “anyar” MU dalam konfrensi pers pertamanya juga menegaskan bahwa status Rooney di klub sendiri adalah not for sale. Walaupun nama Rooney sendiri masuk dalam skuad yang akan melaksanakan tour pra musim ke Bangkok, namun tidak ada yang berani memastikan bahwa Rooney sendiri akan pasti bertahan di klub yang telah cukup lama dibelanya ini. Belakangan tersiar kabar bahwa Rooney kembali dipulangkan ke Inggris akibat cedera hamstring yang membuatnya harus absen sekitar satu bulan.

Keep Calm and In David Moyes We Trust

Disaat David Moyes telah resmi ditunjuk untuk mengambil alih tugas berat menggantikan Sir Alex Ferguson di posisi manager Manchester United, banyak pihak yang mempertanyakan kredibilitas Moyes untuk mengemban beban ini. Tidak hanya fans Manchester United yang bertanya – Tanya apakah ia memiliki kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan. Seluruh insan sepak bola di dunia pun pasti memiliki pemikiran yang sama terkait dengan hal ini.

Dengan deretan prestasi luar bisa Manchester United pada masa kepemimpinan Sir Alex Ferguson tentu akan membuat siapapun pengganti Fergie memiliki beban dan tanggung jawab besar untuk melanjutkan tradisi United. Dan saat ini beban berat itu harus dipikul oleh David William Moyes, pria yang berasal dari Negara sama seperti Sir Alex Ferguson yakni Skotlandia. Moyes yang lahir pada 24 April 50 tahun yang lalu ini cukup dipandang sebelah mata ketika United mengumumkannya sebagai calon suksesor Fergie di Manchester United. Prestasinya bisa dibilang tidak cukup mentereng untuk menjadikannya alasan baginya dalam menduduki jabatan ini. Moyes hanya berhasil membawa Preston North End juara divisi dua pada musim 1999-2000 dan tanpa satu gelarpun saat menangani Everton.

Dengan track record Moyes tersebut banyak pihak yang mempertanyakan kemampuan pria yang 3 kali berhasil meraih gelar LMA Manager of the year ini. Pencapaian Moyes bukan satu – satunya alasan mengapa banyak pihak mengkritik keputusan United menunjuk Moyes. Alasan yang lain yaitu berbeda jauh dengan Fergie, pria asal Skotlandia ini sama sekali tidak mempunyai pengalaman di kancah sepak bola Eropa.

Sir Alex Ferguson Pensiun, Ini Seperti Mimpi

Manchester United bukanlah klub sepak bola pertama yang saya tahu dan saya dukung. Klub masa kecil yang pertama saya tahu dan saya dukung adalah Juventus.  Di usia 8 tahun Juventus benar – benar berhasil merebut hati saya karena jersey Juve adalah jersey pertama yang saya punya kala itu. Namun beranjak remaja ketika perlahan EPL mulai menggeser dominasi Serie-A dari deretan liga top Eropa nama Manchester United mulai menggantikan Juventus di hati saya dan sampai sekarang pun setiap Manchester United berlaga saya hampir selalu terpaku menyaksikan laga demi laga dari kotak ajaib bernama televisi.

Begitu pula Sir Alex Ferguson, dia bukan manager/pelatih sepak bola yang saya tahu. Gelar pelatih yang pertama saya tahu ini jatuh pada sosok Fabio Capello. Wajah Capello yang familier yang sering muncul di TV kala melatih AS Roma membuatnya gampang dikenali dan termasuk bagi bocah kecil seperti saya pada masa itu.  Tapi disini saya tidak akan membicarakan tentang Fabio Capello, namun sosok yang baru saja memutuskan pensiun dari jabatan pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson.

Howard Webb, Pamanas Tersendiri Duel Manchester United vs Liverpool

Pekan ini pertandingan sepak bola Premier League menghadirkan duel klasik antara Manchester United menghadapi seteru abadi mereka Liverpool. Duel ini merupakan pertemuan kedua mereka musim ini setelah di putaran pertama lalu Setan Merah mampu mengalahkan Liverpool di kandangnya dengan skor 1-2 . Laga yang akan digelar di Old Trafford markas Manchester United ini dipastikan akan menjadi pusat perhatian pecinta sepak bola dunia mengingat begitu panasnya tensi laga ini.

Pertemuan antara dua klub tersukses di dataran Inggris ini masih akan dibayangi oleh perselisihan antara Luis Suarez dan Patrice Evra. Suarez yang kala itu menolak berjabat tangan dengan Evra lantara insiden Rasisme yang menimpa dirinya, dibalas dengan perlakuan Evra yang merayakan kemenangan MU (2-1) di depan Suarez.  Namun belakangan keduanya sudah berdamai dengan aksi jabat tangan mereka sesaat sebelum pertandingan putaran pertama musim lalu.